Friday 9 January 2015

Ketika Cinta Tak Seindah Yang Diharapkan

Adalah keinginan setiap orang bila cinta itu bak gayung bersambut atau pucuk dicinta ulam pun tiba. Tak ada yang mau merasakan cinta bertepuk sebelah tangan. Terbayang rasa sakitnya kalau penolakan itu terjadi. Meski diucapkan dengan lembut dan manis tetap saja sayatannya mengiris kalbu. Banyak orang siap berbahagia , tapi tak siap menderita. Akibatnya banyak orang frustasi karena patah hati.

Bagi kita yang belum menikah, sejak awal harus dipahami bahwa setiap usaha mencari calon pendamping hidup melalui proses ta'aruf mengandung dua resiko, sukses dan gagal ( diterima atau ditolak ) .

Sahabat, saudaraku fillah....
Jangan dulu terpukau melihat mereka yang sukses berumah tangga, tapi dengarkanlah cerita pilu dibalik itu. Ada pria yang melamar wanita tak kunjung berhasil. Ada yang ditolak baik-baik, ada juga yang merana. Itu semua merupakan realita kehidupan.

Apabila ada diantara kita mengalami hal ini berikut kami sajikan beberapa tips semoga bermanfaat.
  1. Sadar bahwa jodoh adalah rahasia Allah.
    Manusia hanya berusaha Allah lah yang menentukan. Adanya penolakan merupakan salah satu ketentuan Allah juga.

    "Katakanlah; sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dia lah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."( QS. At- Taubah : 51 ).

  2. Ditolak bukanlah aib
    Ditolak bukanlah aib, itu adalah siklus kehidupan untuk melatih pendewasaan diri. Janganlah sebuah kegagalan melupakan kita akan indahnya hidup ini. Begitu banyak nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. Janganlah karena satu kegagalan membuat kita kufur nikmat. Lihatlah sejenak di alam sana, bunga-bunga masih bermekaran, matahari tetap bersinar menerangi bumi dan rembulan pun masih menerangi kegelapan. Masih banyak aktifitas lain yang lebih bermanfaat dari pada hanya memikirkan sebuah kegagalan.

  3. Yakin masih ada kesempatan untuk berbahagia
    Kita sering berandai-andai jika hidup bersama dengan seseorang kita akan bahagia, sampai lupa bahwa kita tidak tahu tentang karakternya dan apa yang tersembunyi dalam kehidupannya. Pengandaian itulah yang membuat kita tidak bisa berpikir realistis sehingga ketika ditolak seolah-olah langit runtuh, seolah-olah kesempatan berbahagia telah punah. Padahal di ujung sana masih ada cinta lain yang menanti kita, cinta yang lebih indah dan membahagiakan. Oleh karena itu tetaplah yakin bahwa kita masih punya kesempatan untuk berbahagia dengan orang lain yang kelak Allah pilihkan untuk kita.

  4. Belajarlah untuk tidak sombong
    Adakalanya kita terlalu percaya diri bahwa kita tidak akan ditolak karena memiliki sejumlah kriteria yang baik. Kenyataanya cinta itu tidak rasional. Tidak semua orang terpukau oleh kecantikan, ketampanan,kekayaan, ketinggian ilmu, ibadah, dan status sosial lainnya. Semoga penolakan itu bisa melembutkan hati dan mendidik kita agar memiliki pribadi yang tawadhu' ( rendah hati ).

  5. Jangan tumbuhkan jiwa melankolis
    Hindari mendengarkan lagu-lagu sendu, cerita tragis dan yang sejenis. Karena cara ini justru akan menenggelamkan jiwa dalam kegelisahan. Perbanyaklah tilawah Al- Qur'an dan bacaan positif lainnya.

  6. Cari dukungan
    Amat penting mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat. Berbicaralah pada orang tua, teman dekat, guru ngaji dan orang- orang sholeh lainnya. Insya Allah mereka bisa membesarkan hati kita dan membantu mencarikan solusi yang terbaik.

  7. Dekatkan diri kepada Allah
    Tetap percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya di saat yang tepat dan orang yang tepat. Penolakan mendidik kita agar introspeksi dan tekun memperbaiki diri. Jalinkan terus kedekatan kita dengan Allah melalui perbaikan kualitas ibadah wajib dan sunnah. Luruskan niat,sempurnakan ikhtiar, iringilah dengan do'a, tawakal dan jangan berputus asa. Semoga Allah memberikan pasangan yang terbaik menurut-Nya, aamiin.

SUmber : facebook.com/pages/MENATA-AKHLAQ

Friday 2 January 2015

Kala Cinta Harus Melepaskan

Hidup ini selalu berputar, tak selamanya kita berada dibawah dengan semua kepedihan dan tak selamanya kita diatas dengan segala kesenangan. ALLAH Maha Adil..Hanya Dia yang Tahu mana yang terbaik untuk hamba Nya..

Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak. ( Al-Baqarah 216 )

image : muda.kompasiana.com

Sahabatku,
ada perih disudut hati, ketika engkau cerita tentang segala yg kau alami.. Setelah sekian lama kau bertahan Setelah sekian lama kau memendam luka.

Setelah sekian lama kau rendam nestapa rupanya Allah izinkan juga engkau tempuhi
jalan itu Aku percaya, itu suatu “keputusan terakhir” yang terbaik
untukmu…

Sahabatku, Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan. Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan..

Tetapi ada saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahawa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Sebenarnya kita berat melepaskan karena :

  • Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.

  • Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita merasa dia itu tampan, cantik, memiliki keistimewaan dibanding yang lain.

  • Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika kita takut tidak dapat menemui yang seperti dia lagi.

  • Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika begitu banyak saat-saat indah bersamanya, sentiasa terbayang di benak kita.

  • Kita tidak ingin melepaskan seseorang ketika hati kita berkata “Saya sangat mencintainya”.

Ingatlah..

Melepaskan bukanlah akhir segalanya melainkan awal dari suatu kehidupan baru..

  • Kita harus melepaskan seseorang karena kebahagiaan kita tidak tergantung padanya.

  • Kita harus melepaskan seseorang karena kita menyadari yang tampan, cantik dan istimewa itu belum tentu yang terbaik buat kita.

  • Kita harus melepaskan seseorang karena kita tahu jika Allah mengambil sesuatu, Dia telah siap memberi yang lebih baik.

  • Kita harus melepaskan seseorang ketika saat-saat indah hanyalah tinggal masa lalu.

  • Kita harus melepaskan seseorang karena logika kita berkata “tidak ada lagi yang dapat dipertahankan”.

  • Kegagalan tidak berarti kita tidak mencapai apa-apa, namun kita tahu bahwa Segala sesuatu ada waktunya, ada saat mempertahankan, ada saat melepaskan…!

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan darimu beban yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. dan Sungguh sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Rabbmu lah hendaknya kamu berharap” (QS.94:1-8)


Sumber : akuislam.com
http://narasicinta.blogspot.com/2015/01/kala-cinta-harus-melepaskan.html

TES

Followers