Saturday 22 April 2017

Lelaki Penuh Kejutan

Suatu saat, seorang lelaki yang sudah siap menikah, memberanikan diri untuk melamar seorang wanita solehah pujaan hatinya. Mengendarai motor butut, dan baju sederhana ia pun akhirnya sampai ke sebuah rumah calon mertua.

Setelah mengetuk pintu, mengucapkan salam, dan mengutarakan maksud kedatangannya. Sang Bapak yang melihat penampilan dirinya, berkata:

Bapak: "Kamu sudah punya kerjaan tetap?"
Lelaki: "Saya nggak punya kerjaan tetap Pak!"
Bapak: "Jadi kamu nggak punya penghasilan tetap dong?"
Lelaki: "Betul Pak!"
Bapak: "Nanti, anak saya mau dikasih makan apa?"
Lelaki: "Nasi dan lauk pauk tentunya pak "
Bapak: (mulai kesel) "Nanti mau tinggal dimana, kerjaan juga nggak tetap!"
Lelaki: "Di rumah tentunya Pak!"
Bapak: "Yang serius kamu!"
Lelaki: "Serius saya Pak, saya siap menikahi putri Bapak!"
Bapak: "Tapi anak saya penghafal quran, lulusan pesantren tahfidz. Sekarang sudah 15 juz hafalannya. Apa kamu sanggup membimbingnya?"
Lelaki: "InsyaAllah Pak, hafalan quran saya baru 20 juz. 10 juz lagi mau saya hafalkan bersama putri Bapak jika memang jodoh saya!"

Ternyata, Sang Bapak hanya menguji kesungguhannya,karena bagi Sang Bapak yang penting Sang putri dinikahi seorang pemuda yang punya KOMITMEN KEISLAMAN dan TANGGUNG JAWAB. Sang Bapak yakin, Allah akan memberikan rizki yang tidak terduga bagi orang yang bertakwa padaNya.

Hingga akad nikah dan walimah pun dilaksakan. Keluarga wanita kaget, karena ternyata resepesi pernikahan begitu mewah dan berkah. Yang hadir pun orang-orang penting.

Saat malam pertama, sang wanita yang sudah jadi istri yang halal bertanya pada suaminya.

Istri: "Suamiku, kenapa kau katakan kau tak punya pekerjaan tetap dan penghasilan tetap. Tapi resepsi pernikahan kita begitu mewah?"
Suami: "Istriku yang cantik, aku memang tak punya pekerjaan tetap, karena pekerjaanku kadang mengontrol bagian produksi, kadang ke luar negeri. Karena tempat usahaku ada di 5 tempat."
Istri: (Wajahnya terlihat keheranan) "Terus, masalah gak punya penghasilan tetap?"
Suami: "Iya, penghasilanku nggak kaya orang kantoran yang tetap. Penghasilanku... Kadang 2 M, kadang 1 M.."
Istriku: "Terus kenapa waktu datang ke rumah, kau hanya pake baju sederhana dan motor jelek?"
Suami: "Karena aku ingin kau menerimaku bukan karena kekayaan, ketampanan atau karena kepopuleranku. Tapi aku ingin kau menerimaku apa adanya. Ini kunci mobil Alphard putih untukmu, dan rumah ini adalah rumah kita. Mudah-mudahan kita bisa membina generasi ahli quran disini "
Istri: "So sweeet... Alhamdulillah, aku mencintaimu karena Allah suamiku "
Suami: "Aku juga, mencintaimu apa adanya. Karena Allah "

Semoga semua wanita yang belum mendapatkan jodoh, mendapatkan jodoh terbaik, lelaki penuh kejutan yang soleh tentunya.
Dan semoga semua lelaki, dipermudah rizkinya. Biar bisa jadi calon suami yang dibanggakan istrinya.

Aamiin…

by: IstriSolehahTersayang@fb

Monday 17 April 2017

Keseimbangan Antara Cinta dan Kerja

Seringkali, pekerjaan menjadi bagian yang paling banyak menyita kehidupan seseorang. Energi, waktu bahkan biaya tersedot dalam investasi kerja. Hingga saat kembali ke rumah --ke tempat orang-orang yang dicinta-- justru dalam keadaan lelah. Lalu, esok harinya sudah tergesa berangkat kerja lagi. Kembali larut dalam rutinitas mencari penghidupan.

Semua orang memang butuh uang, butuh kehidupan layak atau hidup yang lebih dari cukup. Namun tidaklah arif bila pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu dilakukan dengan mengabaikan kebutuhan-kebutuhan lain yang juga sama-sama penting. Apa artinya keberhasilan karir bila rumah tangga berantakan? atau dapatkah uang menyatukan keluarga yang sekian lama terabaikan?

Bahkan dalam kasus yang lebih parah, mungkinkah orang tua yang telah lama sakit dan meninggal tanpa pernah kita perhatikan karena sibuk kerja, dapat hidup kembali? Sungguh akan sanga banyak kehilangan dan banyak hal indah yang akan terbaikan bila kita hanya fokus pada kerja semata.

Keluarga, sahabat, kesehatan dan spirit merupakan empat hal lain yang tidak kalah pntingnya dibanding pekerjaan. Semuanya mesti tetap berada dalam harmoni keseimbangan yang proporsional agar permainan kehidupan tetap berlanjut menarik dan bermakna.

Brian Dyson, mantan CEO Coca Cola pernah menyampaikan pidato yang mengibaratkan kelima unsur di atas sebagai bola-bola pemain sirkus yang dilempar dan berputar secara bergantian di udara. Masing-masing dari lima bola harus tetap terjaga keseimbangannya agar permainan tidak terhenti (game over).

Kalaupun dalam satu situasi anda dipaksa harus melepaskan salah satu dari 5 bola itu, maka lepaskanlah bola yang bernama pekerjaan. Karena ia adalah bola karet yang dapat memantul kembali ke udara saat terjatuh. Sedangkan 4 bola lainnya adalah bola kristal yang langsung berubah ujud saat terjatuh, dan sangat sulit untuk dipertautkan kembali seperti semula. Maksudnya, jangan sampai :
  • Demi uang atau pekerjaan, kita mengabaikan keluarga,
  • Demi meraih sukses dalam pekerjaan, kita tidak memperhatikan kesehatan,
  • Demi uang atau pekerjaan, kita rela menghancurkan hubungan dengan sahabat baik.

Bukannya berarti pekerjaan tidak penting! Tapi jangan sampai uang atau pekerjaan menjadi "berhala" dalam hidup kita. Ingat, kalaupun kita kehilangan pekerjaan, maka perkerjaan dan uang selalu bisa dicari lagi. Tapi jika keluarga sudah "terjual", ke mana kita bisa membelinya lagi ? Apakah kita bisa membeli sahabat? dan seringkali uang tidak banyak berpengaruh terhadap kesehatan yang sudah kritis.

Terlebih soal spirit yang tidak boleh padam dalam diri setiap orang. Baik spirit ideologis maupun filosopis. Kehilangan salah satu dari kedua spirit itu akibat belenggu kerja, secara perlahan namun pasti akan membuat kehidupan semakin sulit dan akhirnya berhenti.

Khusus bola cinta (keluarga dan sahabat), sebenarnya banyak hal yang dapat diupayakan agar tetap harmonis dengan pekerjaan. Meluangkan sebagian waktu dari kesibukan, dan melewatkannya bersama dengan orang yang tersayang dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan, sering kali hanya butuh waktu sebentar dan tidak akan terlalu menyita pekerjaan.

Memanfaatkan gadget untuk sekedar menyapa dan bertanya kabar, mengirimkan bunga atau hadiah secara tiba-tiba maupun berkala. Makan malam bersama, atau sekedar mematikan TV dan menunda sedikit pekerjaan untuk melewatkan waktu bersama mereka, merupakan contoh-contoh kecil yang dapat mempertahankan keseimbangan itu. Intinya, buat situasi yang dapat menunjukkan bahwa anda masih ada buat mereka.

Sunday 16 April 2017

Hanya Satu Keinginanku

Aku hanyalah wanita biasa.
Aku bukanlah wanita berparas cantik jelita.
Aku juga bukanlah wanita yang punya segalanya.

Aku hanyalah seorang wanita yang ingin pasangan sederhana.
Aku tidak ingin menilai setampan apa rupanya.
Aku tidak ingin menilai sebanyak apa hartanya.
Aku tidak ingin menilai setinggi apa kedudukannya.

Pasangan yang berlandaskan ketakwaan-NYA.
Pasangan yang mengharapkan Surga-NYA.
Pasangan yang akan membawa keberkahan dan keridhaan-Nya.
Aku berharap kelak di sebuah perbatasan waktu.
Aku dipertemukan dengan pasangan pilihan-Nya.

Seseorang yang hatinya terpaut kepada-Nya.
Seseorang yang mengikuti sunnah Rasul-Nya.
Seseorang yang berpedoman pada Kitab-Nya.
Seseorang yang akan ikhlas menerima segala kekuranganku.

Yang akan mampu membimbing hidupku.
Yang akan mampu mengisi dan melengkapi hari-hariku.
Yang akan menahkodai bahtera rumah tanggaku.
Yang mencintaiku tanpa menuntut kesempurnaan dariku.

Aku ingin menyayanginya secara sederhana.
Aku harap dia juga menyayangiku secara sederhana.
Sesederhana aku dalam mencintainya.
Biarlah saat ini aku menyemai cinta bersama-Nya.
Menyemai kerinduan akan wajah-Nya.
Sebelum aku dipertemukan dengannya.

Aku bermimpi untuk membangun Istana Indah.
Walaupun istana itu hanyalah pondok kecil yang terbuat dari bambu.
Berpagarkan ketulusan cinta dan kasih sayang.
Akan kujadikan pondokku sebagai Surga bagi Suami dan anakku.

Hanya satu keinginanku.

Yaitu ingin menjadi seorang Isteri shalihah...

TES

Followers